Rabu, 07 Februari 2018

Bahagia itu sederhana



Pada tanggal 5 Februari 2018 saya ,cecil ,yap ,dan sarah berkunjung ke rumah orang yang membutuhkan untuk melakukan bakti social. Setelah sepulang sekolah kami pergi ke Golden terlebih dauhulu untuk membeli sembako antara lain yaitu ada beras ,minyak ,gula ,dan mie instan. Lalu kami baru berjalan kaki dari SMPK sampai akhirnya sampai pada tujuan . Tujuan tersebut yaitu letaknya di dekat SDK daerah Kedungwaru.

Dan akhirnya  kami berkunjung ke  rumah Bu Rini ,Ia tinggal bersama suaminya dan enam anaknya. Salah satu dari anaknya ternyata juga bersekolah di SMPK.
Pada tanggal 5 Februari 2018 saya ,cecil ,yap ,dan sarah berkunjung ke rumah orang yang membutuhkan untuk melakukan bakti social. Setelah sepulang sekolah kami pergi ke Golden terlebih dauhulu untuk membeli sembako antara lain yaitu ada beras ,minyak ,gula ,dan mie instan. Lalu kami baru berjalan kaki dari SMPK sampai akhirnya sampai pada tujuan . Tujuan tersebut yaitu letaknya di dekat SDK daerah Kedungwaru.
Dan akhirnya  kami berkunjung ke  rumah Bu Rini ,Ia tinggal bersama suaminya dan enam anaknya. Salah satu dari anaknya ternyata juga bersekolah di SMPK. Anak tersebut bernama Rizky Bagus ,Ia kelas 8. Dan kami pun juga menanyakan tentang pekerjaan Bu Rini sehari-hari yaitu sebagai Ibu rumah tangga. Bu Rini berumur 53 tahun. Lalu kami pun langsung berfoto bersama-sama. Dan segera kami pun memberikan dengan tulus sembako yang sudah kami bawa. Lalu kami mengucapkan terima kasih dan berpamitan untuk pulang.
Setelah itu kami merasa sangat senang sekali karena dapat membantu sesama yang membutuhkan. Setelah itu kami pun berjalan kembali ke SDK untuk menunggu jemputan. Perasaan saya setelah berbagi entah mengapa saya merasa sangat senang. Berbagi itu ternyata memang indah.
‘Membantu sesama itu adalah yang mulia’
PK. Anak tersebut bernama Rizky Bagus ,Ia kelas 8. Dan kami pun juga menanyakan tentang pekerjaan Bu Rini sehari-hari yaitu sebagai Ibu rumah tangga. Bu Rini berumur 53 tahun. Lalu kami pun langsung berfoto bersama-sama. Dan segera kami pun memberikan dengan tulus sembako yang sudah kami bawa. Lalu kami mengucapkan terima kasih dan berpamitan untuk pulang.


Setelah itu kami merasa sangat senang sekali karena dapat membantu sesama yang membutuhkan. Setelah itu kami pun berjalan kembali ke SDK untuk menunggu jemputan. Perasaan saya setelah berbagi entah mengapa saya merasa sangat senang. Berbagi itu ternyata memang indah.

‘Membantu sesama itu adalah yang mulia’